Sulit kalau mau bilang bahwa kebersihan kelas tidak memicu semangat belajar. Kita juga tidak bisa membantah kalau ada yang bilang, kelas yang bersih membuat suasana belajar dan mengajar jadi nyaman dan kondusif.
Banyak hal yang bisa ditempuh agar kelas tempat kita belajar tetap bersih dan nyaman. Mulai dari membiasakan diri menjaga kebersihan, seperti tidak membuang sampah sembarangan, menyapu kelas secara rutin dan cara lain.

Cara yang paling umum dan populer, dari zaman dulu hingga kini adalah membersihkan kelas sendiri. Ya, para siswalah yang membersihkan kelasnya agar suasana kelas nyaman dan membuat belajar semakin semangat.

Bagaimana jalannya praktik kebersihan kelas dan menjaganya agar tetap berjalan pada jalur yang benar? Maka dibentuklah jadwal piket di setiap kelas. Bisa dibilang, jadwal piket di sekolah jadi syarat sah sebuah kelas. Ya, seluruh sekolah punya jadwal piket tetap, yang mengatur bersih-bersih kelas.
Tujuan utama tugas piket untuk membuat kelas bersih dan nyaman.
Cara-cara diatas ternyata belum juga bisa menumbuhkan minat dan kesadaran siswa untuk menjaga kebersihan kelasnya. Namun di sekolah yang merupakan rumah kedua saya mencoba metode perlombaan kebersihan kelas dengan cara memperebutkan piala bergilir dari Kepala Sekolah. Pengumuman pemenang sebagai kelas terbersih dilakukan setiap satu minggu sekali saat upacara bendera hari Senin.

Dari metode ini, ternyata cukup ampuh dalam menjaga kebersihan kelas beserta lingkungannya. Karena dari masing-masing siswa akhirnya mempunyai kesadaran dan motivasi untuk menjaga kebersihan kelas masing-masing.
Ajang kompetisi kebersihan kelas ini rutin dilakukan setiap satu minggu sekali.
Antusiasme siswa sangat luar biasa, mulai dari proses menghias kelas dengan segudang fitur yang ingin dirancang untuk memberikan keindahan bagi ruang kelasnya.
Tujuan dari lomba ini agar siswa senantiasa menjaga kebersihan dan keindahan kelas dan lingkungan sekolah.
Bagaimana dengan sekolah Anda?